Featured Post Today
print this page
Latest Post

Menentukan kategori berat badan

Standar internasional yang saat ini dipakai untuk menilai ideal tidaknya berat badan adalah BMI (Body Mass Index), yang menggunakan perbandingan berat dan tinggi badan. Untuk menghitung BMI, caranya sangat sederhana. BMI sama dengan berat badan Anda dibagi dengan tinggi badan kuadrat.
Misalnya, bila berat Anda 60 kg dan tinggi Anda 1,60 m maka BMI Anda 23,43 kg/m². Hal itu karena 1,60 x 1,60 = 2,56, sehingga 60 ÷ 2,56 = 23,43. Nah, sekarang Anda telah menemukan BMI Anda, lihatlah tabel klasifikasi di bawah ini untuk mengetahui apakah Anda memiliki berat badan normal atau tidak.

Tabel Klasifikasi BMI menurut WHO Klasifikasi BMI(kg/m2)


Beberapa catatan mengenai BMI

Nilai BMI berlaku sama untuk semua umur dan jenis kelamin. Namun, interpretasi BMI tidak selalu sama untuk semua populasi. Risiko kesehatan yang berhubungan dengan meningkatnya BMI mungkin berbeda untuk populasi yang berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa orang Asia cenderung sudah memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe-2 dan penyakit kardiovaskuler pada BMI kurang dari 25.

Perlu dicatat bahwa BMI tidak mempertimbangkan komposisi tubuh, antara lain massa otot, massa lemak dan tingkat hidrasi. Oleh karena itu, Anda bisa saja memiliki BMI di atas 25 namun tidak termasuk kegemukan bila memiliki massa otot yang besar (misalnya bila Anda olahragawan).

Pria biasanya puas dengan BMI 23 s.d.25 dan wanita cenderung lebih percaya diri bila memiliki nilai BMI antara 20 s.d. 22. Jika BMI Anda antara 23 s.d.25, kebanyakan orang belum menganggap Anda kelebihan berat badan.

Untuk remaja atau anak-anak, patokan yang digunakan berbeda-beda menurut usia dan jenis kelamin. Penafsiran hasil BMI anak menggunakan statistik dalam hitungan persentil populasi anak lain seusianya. Bila anak Anda memiliki BMI di atas persentil ke-85 untuk usianya, dia termasuk kategori kegemukan (artinya, 85% anak lain memiliki BMI di bawah nilai BMI-nya).
0 komentar

Jangan mengkonsumsi makanan ini bersama dengan obat

Sedang menjalani pengobatan? Saat tubuh sakit memang diperlukan asupan nutrisi yang cukup agar bisa segera pulih. Namun, sebaiknya lebih cermat dalam memilih makanan. Karena ada beberapa makanan yang tidak dianjurkan dikonsumsi saat sedang menjalani pengobatan.

Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan yang Anda makan mempengaruhi bahan dalam obat yang Anda minum sehingga obat tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai efek samping. Makanan juga dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan penyerapan obat.

Itulah sebabnya mengapa beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain sebaiknya diambil bersamaan dengan makanan.
Seperti beberapa jenis makanan berikut ini:

1. Susu

Susu memang menyehatkan, namun tak cocok jika diminum setelah atau sebelum minum obat antibiotik. Karena antibiotik akan membentuk semacam gumpalan bundar apabila bercampur dengan kalsium yang terdapat dalam susu. Ukuran gumpalan ini akan telalu besar untuk melewati dinding usus. Akibatnya antibiotik bukannya masuk ke dalam peredaran darah, tetapi akan dicerna oleh usus, sehingga efek pengobatannya menjadi tidak ada.

2. Jus jeruk / sunkies

Jus jeruk menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-obatan tertentu. Peningkatan pengaruh obat mungkin kelihatannya baik, padahal tidak. Jika obat diserap lebih dari yang diharapkan, obat tersebut akan memiliki efek berlebihan. Misalnya, obat untuk membantu mengurangi tekanan darah bisa menurunkan tekanan darah terlalu jauh. Konsumsi jus jeruk pada saat yang sama dengan obat penurun kolesterol juga meningkatkan penyerapan bahan aktifnya dan menyebabkan kerusakan otot yang parah. Jeruk yang dimakan secara bersamaan dengan obat anti-inflamasi atau aspirin juga dapat memicu rasa panas dan asam di perut dan jika dibarengi dengan obat-obatan antibiotik tingkat keasaman jus jeruk dapat menurunkan efek anti bakterinya.

3. Jus semangka 

Jus ini akan memperkuat efek obat penurun tekanan darah seperti Captopril, Enalapril akan meningkatkan efek obat tersebut sehingga tekanan darah menurun drastis dan efek yang paling terasa adalah keseimbangan berkurang dan pusing.

4. Keju

Di negara Barat, menikmati keju lebih menyenangkan bersama segelas wine. Sebaiknya jangan memakannya jika sedang mengonsumsi obat penenang atau anti-depresi. Kandungan tyramine pada keju diketahui dapat menghambat penyerapan obat dan bisa menyebabkan migrain.

5. Kopi  / kafein

Kopi mengandung kafein yang dapat berinteraksi dengan obat. Namun jika diminum setelah minum obat antibiotik justru akan membuat jantung berdetak lebih cepat. Hindari juga minum kopi setelah atau sebelum mengonsumsi obat asma atau obat penenang. Untuk menghindari keluhan palpitasi, tremor, berkeringat atau halusinasi, yang terbaik adalah menghindari minum kopi, teh atau soda pada masa pengobatan.

6. Licorice

Licorice merupakan bahan utama membuat permen. Rasanya pedas-pedas enak. FDA menganjurkan untuk menghindari makan permen denagn bahan ini jika sedang mengonsumsi obat jantung. Pasalnya obat tidak akan bekerja sempurna dan justru membuat dosis obat meningkat.

Tips untuk Anda

  1. Ikuti petunjuk pemberian obat oleh dokter/apoteker, apakah obat harus diminum saat perut kosong, bersamaan dengan saat makan, atau waktu lainnya.
  2. Bila Anda membeli obat bebas, bacalah dengan seksama label petunjuk pemakaian obat untuk memeriksa hal ini, terutama pada bagian “interaksi obat”. Baca semua petunjuk, peringatan dan pencegahan interaksi yang tercetak pada label tersebut.
  3. Bila Anda mendapatkan obat resep dari dokter, tanyakan padanya makanan apa yang harus dihindari saat mengkonsumsinya.
  4. Baca label obat resep. Jika Anda tidak memahami sesuatu, tanyakan kepada dokter atau apoteker.
  5. Minumlah obat dengan segelas air, kecuali dokter Anda menyarankan lain. Bila Anda kesulitan menelan obat dengan air, tanyakan apakah boleh menggantinya dengan pisang, misalnya. Dokter mungkin dapat memberi alternatif bentuk obat lain seperti sirup atau puyer untuk Anda.
  6. Jangan mengaduk obat dengan makanan Anda atau membuka kapsul (kecuali disarankan dokter Anda), karena hal tersebut dapat mengubah cara obat bekerja.
  7. Jangan meminum pil vitamin bersamaan dengan meminum obat.  Vitamin dan mineral dapat berinteraksi dengan beberapa obat-obatan.
  8. Jangan mencampur obat ke dalam minuman panas karena panas dapat merusak atau menghambat kerja obat.
  9. Produk herbal tidak dianggap sebagai obat sehingga tidak diuji secara komprehensif. Namun, makanan tersebut mungkin dapat berinteraksi dengan obat tertentu. Bila Anda memakai herbal atau jamu, Anda harus memberitahu dokter dan apoteker untuk menghindari interaksi obat.

Darii berbagai sumber

3 komentar

Jenis-Jenis Mineral yang Wajib Anda Ketahui


Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral / vitamin, beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.

Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral makro adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro ( trace elements ) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor.

Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan . Mineral mikro tak kalah penting dibandingkan mineral makro. Kekurangan mineral mikro akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.

Ketika pola makan Anda sehat dan bervariasi, Anda mendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan Anda tidak seimbang atau Anda memiliki gangguan penyerapan mineral, Anda dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam kondisi tersebut, Anda mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin.

Berikut adalah jenis-jenis mineral bagi tubuh :

Kalsium

Anda mungkin pernah mendengar orangtua Anda mengatakan bahwa susu baik untuk kesehatan. Susu memang makanan yang baik karena mengandung banyak kalsium. Konsumsi cukup kalsium memastikan Anda memiliki tulang yang kuat dan tumbuh dengan baik. Sampai Anda berulang tahun ke-30, tulang Anda terus tumbuh dan berkembang. Setelah Anda berusia 30 tahun, pertumbuhan tulang Anda tidak secepat penyusutannya.

Jika Anda tidak mendapatkan cukup kalsium, tulang Anda akan keropos di usia 50 tahun. Kalsium dapat memperlambat proses ini. Kalsium adalah mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh Anda. Sekitar 2-3 persen dari berat badan Anda adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang dan gigi dan 1% di darah Anda. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga membantu kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi enzim, penyerapan vitamin B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung.

Sumber kalsium: susu dan produk susu (keju, yoghurt, dll), telur, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau gelap.

Magnesium

Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang terlibat dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot.

Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian lain di dalam darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium dalam darah, tubuh Anda akan mengambilnya dari tulang Anda, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan tulang keropos.

Sumber magnesium: susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat , pisang, coklat, produk kedelai seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.

Besi

Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke sel-sel tubuh dan membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim, protein dan metabolisme energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan apatis.

Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan ditemukan dalam daging, unggas dan ikan. Besi non-heme lebih sulit diserap tubuh dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, brokoli, bayam dan kangkung. Tubuh Anda dapat menyerap 20-40 persen besi dari sumber hewani dan 5-20 persen besi dari sumber nabati. Anda perlu makan lebih banyak sayuran untuk mendapatkan zat besi yang Anda butuhkan. Penyerapan zat besi akan meningkat jika diimbangi dengan konsumsi vitamin C.

Zinc (seng)

Zinc terdapat di semua sel tubuh Anda, terutama di kulit, kuku, rambut dan mata. Jika Anda pria, Anda juga menyimpan zinc di prostat Anda. Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, produksi protein, insulin dan sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan alkohol, berperan dalam mengeluarkan karbon dioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti penciuman dan perasa.

Kekurangan zinc menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, penyembuhan lambat, rambut rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam.

Sumber zinc: air, makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing, dan unggas, kerang, kepiting, lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Selenium

Kita membutuhkan selenium dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati). Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan buah tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang digunakan. Tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan memiliki selenium yang rendah.

Sumber selenium: daging, ikan dan kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, susu ayam, bawang putih, bawang merah dan sayuran hijau.

Kalium, Natrium dan Klorida

Kalium (sering disebut juga potasium), natrium (sodium) dan klorida adalah mineral yang larut dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion . Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam tubuh Anda tetap konstan dan tidak berfluktuasi. Mereka juga berperan penting dalam transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot.
Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual, kelemahan, dan detak jantung tidak teratur.

Sumber: hampir semua makanan kecuali minyak, lemak dan gula, tetapi dapat rusak/hilang jika makanan dimasak.

Mineral lainnya

Selain mineral-mineral di atas, mineral lain yang dibutuhkan tubuh Anda adalah boron, kromium, tembaga, flor, yodium, mangan, molibdenum, nikel, silikon, timbal, dan vanadium. Selain itu, Anda juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium dan aluminium. Tidak ada yang tahu mengapa Anda membutuhkan mineral-mineral tersebut dan berapa jumlah yang Anda butuhkan. Hal itu tidak begitu penting karena hampir tidak ada orang yang mengalami kekurangan nutrisi tersebut.



Sumber Majalah Kesehatan

0 komentar

10 Tips Mencegah Diabetes Mellitus

Bila Anda berusia di atas 45 tahun, atau lebih muda namun berisiko tinggi terkena diabetes –misalnya, karena salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki diabetes atau berat badan Anda di atas normal– waspadalah! Diabetes selalu mengintai Anda

Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.

Diabetes tipe-2 dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin. Meskipun ada unsur gangguan sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas, cacat utamanya adalah ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin dengan baik. Pankreas telah bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak, tetapi jaringan tubuh (misalnya, otot dan sel-sel lemak) tidak merespon dan tidak peka terhadap insulin. Pada titik ini, diabetes terjadi di mana kadar gula darah melambung di atas normal. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi pada akhirnya akan menimbulkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.

Meskipun demikian, Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup. Melakukan beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes.

Pertimbangkan 10 tips pencegahan diabetes berikut:

1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik

Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.

Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga yang independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.

 2. Tingkatkan konsumsi makanan berserat

Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul .

3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian

Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengonsumsi lebih dari lima porsi satu ounce kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi kacang sama sekali.

4. Turunkan berat badan

Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan . Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.

5. Minum produk susu rendah lemak

Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.

6. Kurangi lemak hewani

Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.

7. Kurangi konsumsi gula

Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang selalu minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang hanya kadang-kadang atau tidak minum minuman bergula.

8. Berhenti merokok

Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan pengembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Penyebab pasti untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh “apel” yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.

9. Hindari lemak trans

Hindari mengonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Minyak tersebut berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe- 2.

10. Dapatkan dukungan

Dapatkan teman, keluarga atau kelompok yang membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam mempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.





0 komentar

Curigai Makanan yang Tidak Basi-Basi

Seorang ibu rumah tangga membeli jajanan tradisional untuk camilan keluarganya. Karena membeli dalam jumlah banyak makanan itu tidak habis dalam sehari.

Setelah hari ketiga, jajanan itu ternyata tidak juga basi padahal tidak dimasukkan dalam kulkas. Ia pun mulai berpikir kenapa kue-kue basah itu bisa awet hingga berhari-hari?

Ir Chandra Irawan, MSi, pakar kimia pangan dan gizi dari Akademi Kimia Analis Bogor, dalam artikel detikHealth menjelaskan bahwa di Indonesia pada umumnya setiap makanan dapat dengan leluasa beredar dan dijual tanpa harus terlebih dahulu melalui kontrol kualitas dan kontrol keselamatan.

Diduga lebih dari 70 persen makanan tradisonal yang dijual dalam proses produksinya jauh dari persyaratan kesehatan dan keselamatan karena pemakaian bahan pengawet yang tinggi.

Untuk makanan tradisional misalnya, banyak produsen 'nakal' yang sering menambahkan zat aditif atau pengawet tertentu yang berbahaya agar membuat makanan yang dijualnya tampak menarik, tahan lama dan tidak gampang basi.

Beberapa pengawet berbahaya yang sering digunakan untuk makanan tradisional dan jajan anak sekolah antara lain Formalin (pengawet non makanan dan disinfektan), Boraks (pengawet non makanan dan pestisida), Natamysin, Kalium Asetat dan Butil Hidroksi Anisol (BHA).

Bagaimana mengenali makanan yang pakai banyak pengawet?

Ciri-ciri makanan yang ditambahkan pengawet berbahaya :

  • Jajanan tradisional Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam seperti sangat gurih, membuat lidah bergetar dan memberi rasa getir. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar.
  • Roti Masa kadaluarsa roti menjadi sangat lama dari biasanya. Tampilan roti sangat putih dan teksturnya tidak lembut dan kenyal, tetapi menjadi agak keras sehingga bisa tahan lama.
  • Mie basah Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak mudah putus. Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan lebih mengkilap dibandingkan mie biasa.
  • Bakso Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kenyal.
  • Tahu Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es. Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat.
  • Kerupuk Teksturnya renyah dan menimbulkan rasa getir.
  • Ikan Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Warna insang merah tua tidak cemerlang bukan merah segar dan warna daging putih bersih.
  • Ikan asin Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar. Bersih cerah dan tidak berbau seperti ikan asin. Tidak dihinggapi lalat pada area yang banyak berlalat.
  • Ayam Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar 25 celsius dan tekstur kencang.

Apa bahayanya?

Pengawet berfungsi untuk membunuh mikroorganisme. Jika dikonsumsi secara berlebihan akan susah disintesis atau degradasi oleh tubuh dan akhirnya terendap. Lama-lama bisa memicu kanker dan sebagainya karena bersifat karsinogen.

Berikut dampak dari penggunaan zat pengawet berbahaya:
  • Formalin Dapat menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa dan sistem saraf pusat.
  • Boraks Dapat menyebabkan gangguan otak, hati, lemak dan ginjal.
  • Natamysin Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan pada kulit.
  • Kalium Asetat Dapat menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.
  • Butil Hidroksi Anisol (BHA) Dapat menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.


0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Dietetics Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger