Pemakaian bahan aditif non pangan kian marak. Bukan hanya untuk makanan olaha tetapi juga untuk bahan segar termasuk seafood segar. Salah satunya adalah cumi-cumi segar yang dicurigai direndam bahan berbahaya. Simak ciri-cirinya!
Cumi-cumi segar yang dijual di pasaran merupakan jenis cumi sero yang pipih dan cumi telur yang lebih gendut. Cumi merupakan jenis seafood bertulang lunak yang mudah sekali membusuk jika terlalu lama di suhu ruangan.
Mengingat harga cumi-cumi segar yang lumayan mahal Rp.30.000,00 – Rp. 35.000,00 maka pedagang ikan segar tak mau mengambil resiko untuk rugi. Jalan pintas yang banyak dilakukan adalah menambahkan bahan pengawet berupa formalin, borax dan dterjen. Bahan pengawet yang dipakai tergolong berbahaya karena tidak diperuntukan untuk dikonsumi manusia.
Pada tanggal 12 Agustus 2010 Pemerintah propinsi DKI Jakarta juga sudah menemukan cumi berformalin saat sidak di Sunter Jakarta Utara. Dalam jangka panjang pemakaian bahan berbahaya bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Mulai dari gangguan fungsi ginjal, hati hingga kanker.
Cumi-cumi segar yang dijual di pasaran merupakan jenis cumi sero yang pipih dan cumi telur yang lebih gendut. Cumi merupakan jenis seafood bertulang lunak yang mudah sekali membusuk jika terlalu lama di suhu ruangan.
Mengingat harga cumi-cumi segar yang lumayan mahal Rp.30.000,00 – Rp. 35.000,00 maka pedagang ikan segar tak mau mengambil resiko untuk rugi. Jalan pintas yang banyak dilakukan adalah menambahkan bahan pengawet berupa formalin, borax dan dterjen. Bahan pengawet yang dipakai tergolong berbahaya karena tidak diperuntukan untuk dikonsumi manusia.
Pada tanggal 12 Agustus 2010 Pemerintah propinsi DKI Jakarta juga sudah menemukan cumi berformalin saat sidak di Sunter Jakarta Utara. Dalam jangka panjang pemakaian bahan berbahaya bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Mulai dari gangguan fungsi ginjal, hati hingga kanker.
Ciri-ciri cumi-cumi yang diawetkan dengan bahan berbahaya:
- Warna kulit luarnya ungu tua dan beberapa bagian kulit robek akibat direndam dan diaduk-aduk berulang.
- Dagingnya lembek, berair dengan kepala cumi hampir terlepas.
- Tidak mengeluarkan banyak tinta cumi.
- Aromanya tidka anyir dan nyaris tak dihinggapi lalat.
- Umumnya direndam es batu atau air es dalam jumlah banyak sehingga berair.
- Warna kulit luar cumi putih bening dan masih lekat di seluruh badan cumi.
- Dagingnya lumayan kenyal, kepalanya masih menyatu, mata cumi bening.
- Jika leher cumi ditarik kantung tinta masih utuh dan mengeluarkan tinta cukup banyak.
- Aromanya segar seperti laut, anyir segar khas ikan.
- Tidak direndam air tetapi ditaruh dalam wadah dalam keadaan basah dan segar.
- Belilah pada tukang ikan langganan sehingga sudah anda ketahui mutu jualannya.
- Biasakan untuk mengendus aroma cumi dan seafood sebelum mengolah.
- Bersihkan segera cumi setelah sampai di rumah dan simpan segera dalam kulkas atau freezer karena ikan laut ini mudah sekali rusak dalam suhu ruangan.