Mengolah Udang

Memilih Udang Segar

Cara yang paling mudah untuk memilih udang yang segar adalah dengan membauinya: Udang yang segar menyebarkan aroma yang khas, tidak berbau busuk dan menusuk. Setelah itu perhatikan struktur tubuh udang: Kepala udang yang segar masih melekat seluruhnya pada badannya. Bila dipegang, badan udang terasa keras kenyal, serta kulitnya bening dan berseri. Udang yang sudah membusuk badannya lembek dan warnanya keruh kusam.

 Membersihkan Udang

Sebelum dimasak ataupun disimpan, udang harus dibersihkan. Udang dapat dikuliti terlebih dahulu atau bisa langsung dicuci dan dibersihkan. Menguliti udang yang berukuran besar atau berukuran sedang tidaklah sulit, tetapi yang berukuran kecil tidak mudah. Selain licin, kulitnya pun seakan menempel pada dagingnya.

Supaya mudah mengulitinya, cucilah udang hingga bersih, masukkan ke dalam sebuah wadah, lalu siram dengan air panas secukupnya. Seketika, warna kulit udang pun akan berubah menjadi kemerahan. Setelah itu, buang air panasnya.

Untuk menguliti udang, putuskan terlebih dahulu kepalanya, yaitu tepat di antara batas kepala dan badan. Setelah kepala lepas, kuliti seluruh tubuh udang, mulai ujung dekat kepala hingga ke ekornya. Bila Anda harus menyisakan ekornya, berhentilah menguliti hingga ruas kulit kedua dari ekor. Setelah selesai dikuliti, kerat punggung udang sepanjang badannya dengan kedalaman tak lebih dari setengah centimeter. Akan terlihat seperti ada tali berwarna kehitaman. Keluarkan dan buang tali tersebut, lalu udang dicuci bersih dan siap diolah.

Menyimpan Udang

Udang dapat disimpan langsung setelah dibeli sebelum dikuliti dan dicuci, akan tetapi cara ini kurang disukai karena udang sering tercampur dengan kotoran-kotoran lain yang akan mengganggu aroma dan rasa pada saat dimasak. Oleh karena itu cuci bersih udang, kuliti bila perlu, lalu tiriskan untuk beberapa saat. Setelah itu masukkan ke dalam kantong plastik atau wadah lain yang bersih dan kedap udara, lalu simpan di dalam freezer.

Memasak Udang

Agar udang tetap segar, berwarna cantik, dan tidak anyir/amis, simak tips berikut:
  • Daging udang amat lembut, karena itu, hindari memasak terlalu lama di atas api karena akan membuat daging udang menjadi lembek. Penggorengan yang terlalu lama akan merusak kandungan protein udang dan membuat daging udang menjadi kering dan keras. Pakailah api besar supaya udang cepat matang.
  • Untuk menghilangkan bau amis/anyir pada udang, lumuri udang dengan air jeruk nipis atau air jahe, biarkan beberapa saat sebelum dimasak.
  • Apabila udang hendak direbus, jangan terlalu lama karena menyebabkan cairan tubuh udang yang penuh gizi larut dan protein mengalami kerusakan.
  • Supaya udang rebus tampak cantik kemerah-merahan dan tidak anyir, masukkan beberapa tetes cuka ke dalam air rebusannya.

Memanfaatkan "Limbah" Udang

Setelah udang dikuliti, maka kita akan mendapatkan sejumlah kepala, kulit, dan ekor udang yang menumpuk. Jangan dibuang dulu. Limbah udang tersebut dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
  • Untuk membuat kaldu seafood. Cuci limbah udang lalu rebus dengan air secukupnya. Tunggu hingga mendidih lalu saring. Jadilah kuah kaldu yang segar dengan aroma yang khas untuk sup seafood Anda. 
  • Untuk campuran bakwan atau perkedel. Cuci limbah udang lalu tiriskan. Potong kecil-kecil dengan gunting. Bila jumlahnya cukup banyak, masukkan ke dalam blender atau food processor . Campurkan ke dalam adonan bakwan, perkedel, atau siomay, maka akan mempercantik penampilan masakan Anda tersebut dengan adanya semburat kemerahan khas udang dan menambah sensasi “kres-kres” ketika digigit.
  • Untuk penyedap masakan, pengganti MSG. Kulit udang dibersihkan, dikeringkan, lalu dipanaskan dengan cara dipanggang. Setelah itu dihaluskan hingga lembut, menjadi butiran-butiran halus yang berwarna kuning kecoklatan.
Kulit udang, mengandung protein chitin yang melalui proses hidrolisis lebih lanjut menjadi glukosamin. Glukosamin secara alami terdapat dalam tubuh kita, berperan dalam aktivasi dan proliferasi sel-sel tulang rawan, agar memproduksi kolagen. Glukosamin membantu metabolisme dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tulang dan sendi, membantu penyerapan kalsium, memberi efek seperti pelumas, sehingga penting dalam menjaga kesehatan, kelenturan, atau daya lenting persendian. 

Ternyata kulit udang banyak manfaatnya, bukan? Jadi pikir-pikir lagi yuk kalau mau membuang kulit udang begitu saja. Bagi yang punya alergi terhadap udang (dan bisanya juga alergi terhadap kepiting dan kawan-kawannya), disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengkonsumsi produk olahan yang mengandung kulit udang, karena sumber alergi pada umumnya berasal dari protein kulit udang.
Share this article :

+ komentar + 3 komentar

5 Juli 2013 pukul 22.11

aku datang ke blog kamu lewat google..
Artikelnya menarik, kebetulan saya sedang mencari artikel tentang udang, saya sedang buat artikel masakan dengan udang, silahkan mampir ya untuk saling membagi. Thnks

15 Juli 2014 pukul 20.50

lengkap sekali arahan dan tipsnya
terima kasih, semoga ilmu ini bisa jadi pahala buat anda

23 April 2015 pukul 07.47

Saya sering bereksperimen membuat kuah bakso sapi, ketika dicampur udang sedikit rasanya lebih mantap, tapi bagaimana caranya agar udang itu tidak membuat alergi ya?

Posting Komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Dietetics Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger