Suplemen kalsium yang dianjurkan oleh banyak dokter untuk menjaga
kesehatan tulang para lanjut usia, terutama perempuan pascamenopause, tampaknya
dapat meningkatkan risiko infark miokard (IM). Itulah kesimpulan studi oleh tim
peneliti Swiss- Jerman baru-baru ini.
Dikenal oleh umum sebagai serangan jantung , infark miokard terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner. Hal ini biasanya disertai dengan nyeri dada luar biasa dan sejumlah kerusakan jantung.
Dikenal oleh umum sebagai serangan jantung , infark miokard terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner. Hal ini biasanya disertai dengan nyeri dada luar biasa dan sejumlah kerusakan jantung.
Untuk studi mereka, para peneliti menganalisis data dari hampir 24.000 orang
yang berusia antara 35 dan 64 tahun. Para peserta dipilih yang tidak pernah terdiagnosis
infark miokard, stroke, atau stroke ringan. Selama dua belas bulan, para
peserta secara teratur memberikan informasi tentang apa yang mereka makan dan
apakah mereka mengambil suplemen vitamin atau mineral. Para ilmuwan kemudian
mengumpulkan data kesehatan mereka selama rata- rata sebelas tahun. Setelah
masa tindak lanjut sebelas tahun tersebut, terdapat 354 kasus IM, 260 kasus
stroke dan 267 kasus kematian penyakit kardiovaskuler.
Meskipun asupan kalsium moderat dari makanan menurunkan risiko serangan jantung,
asupan dari suplemen justru meningkatkannya. Mereka yang mengambil jumlah
kalsium rata-rata (820 miligram per hari) dari makanan memiliki risiko 31
persen lebih rendah terkena serangan jantung. Namun, pada asupan harian kalsium
dari makanan sebanyak 1.100 miligram atau lebih, tidak ada penurunan risiko
serangan jantung. Ketika para peneliti membandingkan peserta yang mengonsumsi
suplemen kalsium dengan yang tidak, peluang serangan jantung meningkat. Siapa
pun yang mengambil suplemen kalsium memiliki peningkatan risiko 100 persen.
Peningkatan risiko tersebut tampaknya berasal dari kenaikan tiba-tiba
kalsium serum (kalsium dalam darah). Pada makanan, kalsium didistribusikan ke
tubuh sepanjang hari dan dilepaskan dalam dosis kecil sehingga jauh lebih
lambat diserap. Namun, suplemen kalsium memberikan lonjakan jangka pendek, yang
jelas dapat berdampak merugikan pada tubuh.
“Mengambil kalsium dalam satu atau dua dosis per hari tidak sesuai dengan proses
penyerapan alami tubuh sehingga menyebabkan proses metabolism yang tidak sama
dengan kalsium diet,” kata Sabine Rohrmann dari Universitas Zurich.
Oleh karena itu dianjurkan agar mewaspadai suplemen kalsium dan lebih
memilih untuk memastikan kecukupan kalsium dari makanan sehari-hari.
Sumber : Majalah kesehatan